HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas 
 Hasil uji validitas program SPSS 13.0  ditunjukkan dengan membandingkan nilai 
component dengan batas signifikan
sebesar 0.5 (Santoso, 2007:110). Apabila nilai 
component > 0.5 maka item atau
variabel yang diteliti adalah valid. Hasil analisis validitas 
yang didistribusikan kepada 200
responden untuk tiap-tiap item pertanyaan adalah sebagai 
berikut : 
Tabel 1 
KMO and Bartlett's Test 
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Sampling 
Adequacy.  .878 
Approx. Chi-Square  4741.256 
df  1035 
Bartlett's Test of 
Sphericity 
Sig.  .000 
          Sumber : Output SPSS 13.0 Tabel 2 
Rotated Component Matrix-3(a) 
bahwa dari 65 item pertanyaan
yang diuji menunjukkan 46 item pertanyaan yang valid. 
 Hasil Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana
suatu instrumen dapat memberikan 
hasil pengukuran yang konsisten
apabila  pengukuran diulang dua  kali atau lebih 
(Singarimbun, 1989:122). Uji
reliabilitas dalam penelitian ini dinyatakan dengan melihat 
nilai Cronbach Alpha (α). Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai 
Cronbach Alpha > 0.6 (Sekaran,
2003:311). Adapun hasil analisis uji reliabilitas variabel 
dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3 
Hasil Uji Reliabilitas 
No  Variabel 
Alpha  Nilai Batas  Keterangan 
1 
Keandalan  0.835  0.60 
Reliabel 
2 
Ketanggapan  0.899  0.60 
Reliabel 
3 
Keyakinan  0.874  0.60 
Reliabel 
4 
Empati  0.824  0.60 
Reliabel 
5 
Keberwujudan  0.897  0.60 
Reliabel 
6 
Kualitas Pelayanan  0.845  0.60 
Reliabel 
7 
Kepuasan Konsumen  0.864  0.60 
Reliabel 
             Sumber : Output SPSS 13.0 
 Hasil uji reliabilitas dalam tabel di  atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan 
item-item pertanyaan yang ada
dalam masing-masing variabel adalah reliabel (andal) 
karena nilai alpha > 0.6.  
 Jadi dari uji validitas dan reliabilitas di
atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa 
variabel yang tidak valid dan
semua variabel yang digunakan dalam penelitian reliabel. 
Semua variabel tersebut digunakan
dalam penelitian lebih lanjut, sebab apabila data yang 
ada tidak digunakan dalam
analisis lebih lanjut dapat menyebabkan hasil yang bias dalam 
analisis maka data tetap
digunakan dalam analisis. Meskipun banyak buku yang 
menyatakan bahwa data yang akan
dianalisis harus valid dan reliabel.
HASIL 
Setelah data Sekunder dianalisis
diperoleh hasil sebagai berikut: 
1. Usia 
Tabel 1. Konsumen restoran cepat
saji menurut usia 
Frequency Percent
Valid 
Percent 
Cumulative 
Percent 
<18tahun  1 .8 .8 .8 
18-23tahun  12 10.0 10.0 10.8 
24-30tahun  20 16.7 16.7 27.5 
31-40tahun  28 23.3 23.3 50.8 
41-50tahun  30 25.0 25.0 75.8 
>50tahun  29 24.2 24.2 100.0 
Valid 
Total  120 100.0 100.0
Konsumen dari restoran cepat saji
lebih banyak berusia 24 tahun keatas sehingga 
pemilik restoran cepat saji dapat
mempertimbangkan faktor usia 24 tahun keatas 
sebagai sumber informasi bagi
pengembangan atribut pemasarannya.  
2. Jenis Kelamin 
Konsumen restoran cepat saji
didominasi oleh laki-laki, hal ini dapat dijadikan 
pertimbangan para pemilik dari
restoran cepat saji dalam mengeluarkan strategi 
pemasaran produknya, baik dari
segi  kemasan, promosi, tempat, yang
dapat 
disesuaikan dengan konsumen pria
pada khususnya.  
Tabel 2. Konsumen restoran cepat
saji menurut jenis kelamin 
Frequency Percent  Valid Percent 
Cumulative 
Percent 
pria  76 63.3 63.3 
63.3
wanita  44 36.7 36.7 
100.0
Valid 
Total  120 100.0 100.0 
3. Tingkat Pendidikan 
Tingkat pendidikan S1 mendominasi
pengunjung restoran cepat saji, sehingga dapat 70 C. A. Manoppo & Edi A. /
Journal of Business Strategy and Execution 2 (2009) 63 - 84
memberikan masukan kepada pemilik
dari restoran cepat saji dalam atribut 
pemasarannya seperti promosi yang
lebih berbobot dan sebagainya. 
Tabel 3. Konsumen restoran cepat
saji berdasarkan tingkat pendidikan
Frequency  Percent 
Valid Percent
Cumulative 
Percent 
smp  2  1.7
1.7 1.7
sma  40 
33.3 33.3 35.0
s1  73 
60.8 60.8 95.8
s2  5  4.2
4.2 100.0
Valid 
Total  120 
100.0 100.0
4. Pekerjaan 
Sebagian besar konsumen restoran
cepat saji berprofesi sebagai karyawan sehingga 
pemilik restoran cepat saji dapat
meningkatkan kinerja atribut pelayanannya yang 
disesuaikan dengan kebutuhan
karyawan, yaitu cepat dan praktis.  
Tabel  4. Konsumen restoran cepat saji berdasarkan
jenis pekerjaan
Frequency Percent
Valid 
Percent 
Cumulative 
Percent 
direktur  4 3.3 3.3 3.3
manajer  20 16.7 16.7 20.0
karyawan  50 41.7 41.7 61.7
wiraswasta  21 17.5 17.5 79.2
profesional  3 2.5 2.5 81.7
ibu rumah tangga  15 12.5 12.5 94.2
mahasiswa/i  4 3.3 3.3 97.5
lainnya  3 2.5 2.5 100.0
Valid 
Total  120 100.0 100.0
5. Jumlah Pengeluaran Perbulan 
Sebagian besar konsumen restoran
cepat saji memiliki jumlah pengeluaran perbulan 
sebanyak  Rp.2-4 Juta, sehingga pemilik restoran cepat
saji dapat menyesuaikan strategi 
pemasaran pada atribut harga
sesuai dengan jumlah pengeluaran perbulan konsumen 
restoran cepat saji yaitu Rp.2-4
Juta. C. A. Manoppo & Edi A. / Journal of Business Strategy and Execution 2
(2009) 63 - 84 71
Tabel 5. Kelompok konsumen
restoran cepat saji berdasarkan jumlah 
pengeluaran perbulan
Frequency  Percent 
Valid Percent 
Cumulative 
Percent 
>10 juta  3 2.5 2.5 
2.5
7-10 juta  9 7.5 7.5 
10.0
4-7 juta  27 22.5 22.5 
32.5
2-4 juta  61 50.8 50.8 
83.3
<2 juta  20 16.7 16.7 
100.0
Valid 
Total  120 100.0 100.0 
6. Frekuensi Makan Diluar Rumah 
Frekuensi makan diluar rumah
konsumen  restoran cepat saji berimbang
antara 
seminggu sekali dan sebulan
sekali, ini dapat memberikan masukan kepada para 
pemilik restoran cepat saji agar
terus menciptakan inovasi atribut pemasarannya agar 
tidak terjadi kebosanan atau
kejenuhan pelanggan terhadap atribut pemasaran restoran 
cepat saji.  
Tabel 6. Konsumen restoran cepat
saji berdasarkan frekuensi makan di luar 
rumah 
Frequency  Percent 
Valid Percent 
Cumulative 
Percent 
seminggu sekali  53 44.2 44.2 
44.2
sebulan sekali  52 43.3 43.3 
87.5
lainnya  15 12.5 12.5 
100.0
Valid 
Total  120 100.0 100.0 
7. Status Pernikahan 
Tabel 7. konsumen restoran cepat
saji berdasarkan status pernikahan 
Frequency  Percent 
Valid Percent 
Cumulative 
Percent 
lajang  31 25.8 25.8 
25.8
menikah  87 72.5 72.5 
98.3
lainnya  2 1.7 1.7 
100.0
Valid 
Total  120 100.0 100.0 
Sebagian besar konsumen dari
restoran cepat saji sudah menikah atau berkeluarga, 
sehingga pemilik restoran cepat
saji dapat menciptakan inovasi atribut produk,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar