BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Usaha yang dijadikan dalampenelitian ini adalah usaha rumah makan di kalangan kecil sampai menengah. Alasan pemilihan objek tersebut karena usaha rumahmakan dan restoran cepat saji sangat banyak di gemari di berbagai kalangan.
3.2 Jenis Data dan sumber Data
3.2.1 Data PrimerData
primer yang dimaksud adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang diperoleh langsung dari konsumen restoran cepat saji. Metode yang dipakai dalam pengumpulan data primer ini melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh melalui internet, majalah, buku literatur maupun dari instansi yang terkait dalam penelitian ini.
3.2.3
Objek PenelitianPada penelitian ini, objek penelitian adalah mahasiswa yang menjadi konsumen Rumah Makan di wilayah Bintaro Jaya sektor 7. Rumah Makan yang dijadikan penelitian merupakan Rumah Makan umum, bukan Rumah Makan cepat saji.Metode Pengambilan SampelSampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sebagai obyek penelitian. Karena keberadaannya merupakan bagian dari populasi, maka sampel memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jenis sampelnya adalah simple random sampling. Dalam teknik purposive sampling, seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.Dalam penelitian ini, respondennya adalah konsumen yang kebetulan berada di Rumah Makan pada saat pengumpulan data melalui kuesioner. Besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ditentukan berdasarkan sifat populasi, tingkat ketepatan yang diperlukan, dan sumberdaya yang tersedia bagi peneliti. Dengan berdasarkan pertimbangan tersebut, maka jumlah responden dalam penelitian ini, yaitu 200 responden dengan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 65 buah pertanyaan.Variabel PenelitianVariabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai dengan klasifikasi tertentu dan dapat pula diartikan segala sesuatu yang akan dijadikan obyek pengamatan penelitian. Sugiyono (2003:32) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut dari obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
3.2.4
Dengan tingkat kepercayaan 95%, dan estimasi kesalahan (e) sebesar 20%, maka diperoleh ukuran sampel minimal yaitu:
Untuk menghindari adanya kuesioner tidak sah, maka kuesioner disebarkan kepada 130 koresponden. Kuesioner tersebut disebar keberbagai wilayah Jakarta dengan metode penyebaran kuesioner 1 orang setiap setengah jam sehingga mendapat 20 orang pada setiap restoran cepat saji. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari sabtu dan minggu.
Metode Analisis Data : a. Chi SquareH0= Tidak ada hubungan antara demografi dengan atribut restoran cepat sajiH1= Ada hubungan antara demografi dengan atribut restoran cepat saji
b. Uji- T berpasangan (paired T-test)H0= Tidak ada perbedaan ekspektasi pelanggan restoran cepat saji dengan kinerja restoran cepat sajiH1= Ada perbedaan ekspektasi pelanggan restoran cepat saji dengan kinerja restoran cepat saji
c. Uji validitas dan ReabilitasUji validitas adalah suatu item pertanyaan dalam suatu kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk (variabel) yang akan diteliti.Uji reabilitas adalah untuk melihat rangkaian kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur rangkaian suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan tertentu. Nilai lazim yang dipakai adalah 0,7 perhitungan dengan SPSS sama dengan perhitungan validitas Corrected Item to Total Corelation. Nilai yang dilihat adalah Alpha.
Hasil :
1. Usia
Konsumen restoran cepat saji lebih banyak berusia 24 tahun keatas sehingga pemilik restoran cepat saji dapat mempertimbangkan faktor usia 24 tahun keatas sebagai informasi dalam mengembangkan atributnya pemasaran.
2. Jenis Kelamin
Konsumen restoran cepat saji lebih banyak dikunjungi oleh laki-laki. Maka hal ini dapat memberikan pertimbangan kepada pemilik restoran cepat saji dalam mengeluarkan strategi pemasaran produk, baik dalam segi kemasan, promosi, tempat yang disesuaikan dengan konsumen laki-laki.
3. Tingkat Pendidikan
Dikarenakan konsumen restoran cepat saji lebih dominan pada tingkat pendidikan S1 maka hal ini dapat memberi masukan kepada pemilik restoran cepat saji agar atribut pemasarannya lebih berbobot.
4. Pekerjaan
Konsumen restoran cepat saji sebagian besar berprofesi sebagai karyawan maka pemilik restoran cepat saji harus dapat meningkatkan atribut pelayanannya agar sesuai dengan kebutuhan karyawan yang cepat dan praktis.
5. Jumlah Pengeluaran Perbulan
Konsumen cepat saji mempunyai jumlah pengeluaran perbulan yaitu Rp.2-4 juta perbulan. Hal ini dapat menjadi masukan untuk pemilik restoran cepat saji agar dapat menyesuaikan atribut harga dengan pengeluaran perbulan konsumen.
6. Frekuensi Makan Diluar Rumah
Frekuensi makan diluar rumah konsumen berimbang antara seminggu sekali dan sebulan sekali. Maka pemilik restoran cepat saji harus menciptakan inovasi dalam atribut pemasaran agar konsumen tidak jenuh terhadap restoran cepat saji.
7. Status Pernikahan
Sebagian besar konsumen sudah menikah atau berkeluarga sehingga pemilik restoran cepat saji harus menciptakan gagasan atribut produk yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Tes Chi Square Demografi dengan Atribut Pemasaran1. Demografi dengan Produk
Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, tidak ada hubungannya dengan atribut produk sedangkan jumlah pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah dan status pernikahan ada hubungannya dengan atribut produk dari restoran cepat saji.
2. Demografi dengan Harga
Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, tidak ada hubungan dengan atribut harga. Sedangkan jumlah pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah, dan status pernikahan ada hubungannya dengan atribut harga pada restoran cepat saji.
3. Demografi dengan Layanan
Jenis kelamin, tingkat pendidikan, frekuensi makan diluar rumah dengan atribut pelayanan. Sedangkan usia, pekerjaan, jumlah pengeluaran perbulan, dan status pernikahan ada hubungannya dengan atribut pelayanan dari restoran cepat saji.
4. Demografi dengan Promosi
Jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah, status pernikahan dengan atribut promosi. Sedangkan usia dan pekerjaan ada hubungannya dengan atribut promosi dari restoran cepat saji.
5. Demografi dengan Tempat (Lokasi)
Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, frekuensi makan diluar rumah dengan atribut tempat (lokasi). Sedangkan pekerjaan,jumlah pengeluaran perbulan, status pernikahan ada hubungannya dengan atribut tempat (lokasi) dari restoran cepat saji.
Uji Paired-Sample T-Test Kinerja dari Beberapa Restoran Cepat Saji di Jakarta1. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Kentucky Fried Chicken (KFC)
Promosi dan lokasi dari KFC sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, produk dan pelayanan masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari KFC.
2. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Mc Donald
Promosi dan lokasi dari McD sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, produk dan pelayanan masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari McD.
3. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Texas Fried Chicken
Hanya lokasi dari TFC yang sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, pelayanan, produk dan promosi masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari TFC.
4. Ekspektasi Konsumen dengan kinerja Wendys
Lokasi dan promosi dari WED sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, produk, dan pelayanan masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari WED.
5. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Hoka-Hoka Bento
Lokasi dan promosi dari HHB yang sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen. Sedangkan untuk harga, pelayanan dan produk masih ada perbedaan ekspektasi dari konsumen dengan kinerja dari HHB.
6. Ekspektasi konsumen dengan kinerja California Fried Chicken (CFC)
Hanya lokasi dari CFC yang sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, produk, pelayanan dan promosi masih ada beberapa perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari CFC.
7. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Es Teler 77
Hanya lokasi dari ET77 yang sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, pelayanan, produk dan promosi masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja ET77.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar