Rabu, 05 Desember 2012

PROPOSAL



             PELAYANAN DAN PENERAPAN APLIKASI  SERTA PEMASARAN PADA RUMAH MAKAN

BAB I
LATAR BELAKANG :

Masalah pelayanan sebenarnya bukanlah hal yang sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan maka dapat menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya yang sangat sensitif. Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika atau tata krama. Dengan berkembangnya teknologi komputer yang sangat pesat. Jika pada tahun 1980-an dan 1990-an awal merupakan masa di mana   komputer desktop mengalami perkembangan yang pesat, sedangkan tahun 1990-an akhir sampai sekarang ini adalah masa perkembangan komputer dalam skala kecil yang bisa digenggam dan dibawabawa.
Pengetahuan ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah atribut pemasaran untuk rumah makan/restoran cepat saji ini telah sesuai dengan ekspektasi dengan konsumen atau tidak. Serta untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara demografis, pekerjaan, kelamin, jumlah pengeluaran per bulan, frekuensi makan di luar rumah dengan atribut pemasaran dari rumah makan/cepat saji.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah pelayanan konsumen mem pengaruhi kualitas dari rumah makan?
2. Apakah aplikasi yang di gunakan dapat menunjang efisiensi dari rumah makan?
3. Apakah atribut pemasaran dari rumah makan/restoran cepat saji berkaitan dengan demografi?

TUJUAN PENELITIAN
Penulis dalam hal ini bertujuan untuk menganalisi pelayanan konsumen rumah makan, aplikasi yang digunakan di rumah makan, dan atribut pemasaran rumah makan/cepat saji.




BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengembangan  Variabel Penelitian
variabel yang akan diteliti adalah variabel bebas/independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen (Umar, 2002:129) dan variabel terikat/dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2002:45). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati, keberwujudan, kualitas pelayanan dan variabel terikatnya adalah Kepuasan konsumen.
2.1.1 variabel pengumpulan data
Metode Pengumpulan DataUntuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, metode yang digunakan       adalah metode studi lapangan untuk mengambil data primer dengan menggunakan kuesioner yaitu cara melakukan pengumpulan data yang disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan kepada responden terkait dengan pelayanan yang diterima sehingga responden dapat memberikan jawaban atas pertanyaan secara tertulis. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka variabel-variabel yang digunakan diukur dengan mempergunakan model skala likert 5 tingkat dengan bentuk penilaian tertinggi 5 (lima) dan terendah 1 (satu).
2.1..2  Data PrimerData 
primer yang dimaksud adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang diperoleh langsung dari konsumen restoran cepat saji. Metode yang dipakai dalam pengumpulan data primer ini melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).
2.1.3 Data SekunderData 
sekunder dapat diperoleh melalui internet, majalah, buku literatur maupun dari instansi yang terkait dalam penelitian ini.
2.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hipotesis penelitian,maka hipotesis yang di ajukan dalam peneliti ini adalah: 
2.2.1  
ika nilai component lebih besar dari batas signifikan maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Dari jumlah responden sebanyak 100 dan batas signifikan sebesar 0.5 didapat bahwa variabel yang valid berjumlah 37 pertanyaan.Reliabilitas/keandalan adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang (responden) terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2004:41).Uji reliabilitas dalam penelitian ini dinyatakan dengan melihat nilai Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.6 (Sekaran, 2003:311). Secara umum, keandalan kurang dari 0.60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0.70 bisa diterima, dan lebih dari 0.80 adalah baik (Sekaran, 2006:182).Berdasarkan hasil perhitungan didapat indeks reliabilitas dari masing-masing variabel lebih besar 0.60, yang berarti bahwa instrumen tersebut reliabel.
2.2.2
Dengan tingkat kepercayaan 95%, dan estimasi kesalahan (e) sebesar 20%, maka diperoleh ukuran sampel minimal yaitu:
Untuk menghindari adanya kuesioner tidak sah, maka kuesioner disebarkan kepada 130 koresponden. Kuesioner tersebut disebar keberbagai wilayah Jakarta dengan metode penyebaran kuesioner 1 orang setiap setengah jam sehingga mendapat 20 orang pada setiap restoran cepat saji. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari sabtu dan minggu.
Metode Analisis Data : a.    Chi SquareH0= Tidak ada hubungan antara demografi dengan atribut restoran cepat sajiH1= Ada hubungan antara demografi dengan atribut restoran cepat saji
b.    Uji- T berpasangan (paired T-test)H0= Tidak ada perbedaan ekspektasi pelanggan restoran cepat saji dengan kinerja restoran cepat sajiH1= Ada perbedaan ekspektasi pelanggan restoran cepat saji dengan kinerja restoran cepat saji

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Usaha yang dijadikan dalampenelitian ini adalah usaha rumah makan di kalangan kecil sampai menengah. Alasan pemilihan objek tersebut karena usaha rumahmakan dan restoran cepat saji sangat banyak di gemari di berbagai kalangan.
3.2 Jenis Data dan sumber Data

3.2.1 Data PrimerData 
primer yang dimaksud adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang diperoleh langsung dari konsumen restoran cepat saji. Metode yang dipakai dalam pengumpulan data primer ini melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner).
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh melalui internet, majalah, buku literatur maupun dari instansi yang terkait dalam penelitian ini.
3.2.3
Objek PenelitianPada penelitian ini, objek penelitian adalah mahasiswa yang menjadi konsumen Rumah Makan di wilayah Bintaro Jaya sektor 7. Rumah Makan yang dijadikan penelitian merupakan Rumah Makan umum, bukan Rumah Makan cepat saji.Metode Pengambilan SampelSampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sebagai obyek penelitian. Karena keberadaannya merupakan bagian dari populasi, maka sampel memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jenis sampelnya adalah simple random sampling. Dalam teknik purposive sampling, seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.Dalam penelitian ini, respondennya adalah konsumen yang kebetulan berada di Rumah Makan pada saat pengumpulan data melalui kuesioner. Besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ditentukan berdasarkan sifat populasi, tingkat ketepatan yang diperlukan, dan sumberdaya yang tersedia bagi peneliti. Dengan berdasarkan pertimbangan tersebut, maka jumlah responden dalam penelitian ini, yaitu 200 responden dengan jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 65 buah pertanyaan.Variabel PenelitianVariabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai dengan klasifikasi tertentu dan dapat pula diartikan segala sesuatu yang akan dijadikan obyek pengamatan penelitian. Sugiyono (2003:32) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut dari obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
3.2.4
Dengan tingkat kepercayaan 95%, dan estimasi kesalahan (e) sebesar 20%, maka diperoleh ukuran sampel minimal yaitu:
Untuk menghindari adanya kuesioner tidak sah, maka kuesioner disebarkan kepada 130 koresponden. Kuesioner tersebut disebar keberbagai wilayah Jakarta dengan metode penyebaran kuesioner 1 orang setiap setengah jam sehingga mendapat 20 orang pada setiap restoran cepat saji. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari sabtu dan minggu.
Metode Analisis Data :
a)      Chi SquareH0= Tidak ada hubungan antara demografi dengan atribut restoran cepat sajiH1= Ada hubungan antara demografi dengan atribut restoran cepat saji
b)      Uji- T berpasangan (paired T-test)H0= Tidak ada perbedaan ekspektasi pelanggan restoran cepat saji dengan kinerja restoran cepat sajiH1= Ada perbedaan ekspektasi pelanggan restoran cepat saji dengan kinerja restoran cepat saji

c)      Uji validitas dan ReabilitasUji validitas adalah suatu item pertanyaan dalam suatu kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk (variabel) yang akan diteliti.Uji reabilitas adalah untuk melihat rangkaian kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur rangkaian suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan tertentu. Nilai lazim yang dipakai adalah 0,7 perhitungan dengan SPSS sama dengan perhitungan validitas Corrected Item to Total Corelation. Nilai yang dilihat adalah Alpha.
Hasil :

1. Usia 
Konsumen restoran cepat saji lebih banyak berusia 24 tahun keatas sehingga pemilik restoran cepat saji dapat mempertimbangkan faktor usia 24 tahun keatas sebagai informasi dalam mengembangkan atributnya pemasaran.

2. Jenis Kelamin
Konsumen restoran cepat saji lebih banyak dikunjungi oleh laki-laki. Maka hal ini dapat memberikan pertimbangan kepada pemilik restoran cepat saji dalam mengeluarkan strategi pemasaran produk, baik dalam segi kemasan, promosi, tempat yang disesuaikan dengan konsumen laki-laki.

3. Tingkat Pendidikan
Dikarenakan konsumen restoran cepat saji lebih dominan pada tingkat pendidikan S1 maka hal ini dapat memberi masukan kepada pemilik restoran cepat saji agar atribut pemasarannya lebih berbobot.

4. Pekerjaan
Konsumen restoran cepat saji sebagian besar berprofesi sebagai karyawan maka pemilik restoran cepat saji harus dapat meningkatkan atribut pelayanannya agar sesuai dengan kebutuhan karyawan yang cepat dan praktis.

5. Jumlah Pengeluaran Perbulan
Konsumen cepat saji mempunyai jumlah pengeluaran perbulan yaitu Rp.2-4 juta perbulan. Hal ini dapat menjadi masukan untuk pemilik restoran cepat saji agar dapat menyesuaikan atribut harga dengan pengeluaran perbulan konsumen.

6. Frekuensi Makan Diluar Rumah
Frekuensi makan diluar rumah konsumen berimbang antara seminggu sekali dan sebulan sekali. Maka pemilik restoran cepat saji harus menciptakan inovasi dalam atribut pemasaran agar konsumen tidak jenuh terhadap restoran cepat saji.

7. Status Pernikahan
Sebagian besar konsumen sudah menikah atau berkeluarga sehingga pemilik restoran cepat saji harus menciptakan gagasan atribut produk yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Tes Chi Square Demografi dengan Atribut Pemasaran1. Demografi dengan Produk
Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, tidak ada hubungannya dengan atribut produk sedangkan jumlah pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah dan status pernikahan ada hubungannya dengan atribut produk dari restoran cepat saji.
2. Demografi dengan Harga
Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, tidak ada hubungan dengan atribut harga. Sedangkan jumlah pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah, dan status pernikahan ada hubungannya dengan atribut harga pada restoran cepat saji.
3. Demografi dengan Layanan
Jenis kelamin, tingkat pendidikan, frekuensi makan diluar rumah dengan atribut pelayanan. Sedangkan usia, pekerjaan, jumlah pengeluaran perbulan, dan status pernikahan ada hubungannya dengan atribut pelayanan dari restoran cepat saji.
4. Demografi dengan Promosi
Jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah, status pernikahan dengan atribut promosi. Sedangkan usia dan pekerjaan ada hubungannya dengan atribut promosi dari restoran cepat saji.
5. Demografi dengan Tempat (Lokasi)
Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, frekuensi makan diluar rumah dengan atribut tempat (lokasi). Sedangkan pekerjaan,jumlah pengeluaran perbulan, status pernikahan ada hubungannya dengan atribut tempat (lokasi) dari restoran cepat saji.

Uji Paired-Sample T-Test Kinerja dari Beberapa Restoran Cepat Saji di Jakarta1. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Kentucky Fried Chicken (KFC)
Promosi dan lokasi dari KFC sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, produk dan pelayanan masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari KFC.
2. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Mc Donald
Promosi dan lokasi dari McD sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, produk dan pelayanan masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari McD.
3. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Texas Fried Chicken
Hanya lokasi dari TFC yang sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, pelayanan, produk dan promosi masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari TFC.
4. Ekspektasi Konsumen dengan kinerja Wendys
Lokasi dan promosi dari WED sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, produk, dan pelayanan masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari WED.
5. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Hoka-Hoka Bento

Lokasi dan promosi dari HHB yang sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen. Sedangkan untuk harga, pelayanan dan produk  masih ada perbedaan ekspektasi dari konsumen dengan kinerja dari HHB.
6. Ekspektasi konsumen dengan kinerja California Fried Chicken (CFC)
Hanya lokasi dari CFC yang sudah sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, produk, pelayanan dan promosi masih ada beberapa perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja dari CFC.
7. Ekspektasi konsumen dengan kinerja Es Teler 77

Hanya lokasi dari ET77 yang sesuai dengan ekspektasi konsumen sedangkan untuk harga, pelayanan, produk dan promosi masih ada perbedaan ekspektasi konsumen dengan kinerja ET77.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
 Hasil uji validitas program SPSS 13.0  ditunjukkan dengan membandingkan nilai
component dengan batas signifikan sebesar 0.5 (Santoso, 2007:110). Apabila nilai
component > 0.5 maka item atau variabel yang diteliti adalah valid. Hasil analisis validitas
yang didistribusikan kepada 200 responden untuk tiap-tiap item pertanyaan adalah sebagai
berikut :
Tabel 1
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.  .878
Approx. Chi-Square  4741.256
df  1035
Bartlett's Test of
Sphericity
Sig.  .000
          Sumber : Output SPSS 13.0 Tabel 2
Rotated Component Matrix-3(a)
bahwa dari 65 item pertanyaan yang diuji menunjukkan 46 item pertanyaan yang valid.
 Hasil Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan
hasil pengukuran yang konsisten apabila  pengukuran diulang dua  kali atau lebih
(Singarimbun, 1989:122). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dinyatakan dengan melihat
nilai Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.6 (Sekaran, 2003:311). Adapun hasil analisis uji reliabilitas variabel
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
No  Variabel  Alpha  Nilai Batas  Keterangan
1  Keandalan  0.835  0.60  Reliabel
2  Ketanggapan  0.899  0.60  Reliabel
3  Keyakinan  0.874  0.60  Reliabel
4  Empati  0.824  0.60  Reliabel
5  Keberwujudan  0.897  0.60  Reliabel
6  Kualitas Pelayanan  0.845  0.60  Reliabel
7  Kepuasan Konsumen  0.864  0.60  Reliabel
             Sumber : Output SPSS 13.0
 Hasil uji reliabilitas dalam tabel di  atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan
item-item pertanyaan yang ada dalam masing-masing variabel adalah reliabel (andal)
karena nilai alpha > 0.6. 
 Jadi dari uji validitas dan reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
variabel yang tidak valid dan semua variabel yang digunakan dalam penelitian reliabel.
Semua variabel tersebut digunakan dalam penelitian lebih lanjut, sebab apabila data yang
ada tidak digunakan dalam analisis lebih lanjut dapat menyebabkan hasil yang bias dalam
analisis maka data tetap digunakan dalam analisis. Meskipun banyak buku yang
menyatakan bahwa data yang akan dianalisis harus valid dan reliabel.
HASIL
Setelah data Sekunder dianalisis diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Usia
Tabel 1. Konsumen restoran cepat saji menurut usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
<18tahun  1 .8 .8 .8
18-23tahun  12 10.0 10.0 10.8
24-30tahun  20 16.7 16.7 27.5
31-40tahun  28 23.3 23.3 50.8
41-50tahun  30 25.0 25.0 75.8
>50tahun  29 24.2 24.2 100.0
Valid
Total  120 100.0 100.0
Konsumen dari restoran cepat saji lebih banyak berusia 24 tahun keatas sehingga
pemilik restoran cepat saji dapat mempertimbangkan faktor usia 24 tahun keatas
sebagai sumber informasi bagi pengembangan atribut pemasarannya. 
2. Jenis Kelamin
Konsumen restoran cepat saji didominasi oleh laki-laki, hal ini dapat dijadikan
pertimbangan para pemilik dari restoran cepat saji dalam mengeluarkan strategi
pemasaran produknya, baik dari segi  kemasan, promosi, tempat, yang dapat
disesuaikan dengan konsumen pria pada khususnya. 
Tabel 2. Konsumen restoran cepat saji menurut jenis kelamin
Frequency Percent  Valid Percent
Cumulative
Percent
pria  76 63.3 63.3  63.3
wanita  44 36.7 36.7  100.0
Valid
Total  120 100.0 100.0
3. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan S1 mendominasi pengunjung restoran cepat saji, sehingga dapat 70 C. A. Manoppo & Edi A. / Journal of Business Strategy and Execution 2 (2009) 63 - 84
memberikan masukan kepada pemilik dari restoran cepat saji dalam atribut
pemasarannya seperti promosi yang lebih berbobot dan sebagainya.
Tabel 3. Konsumen restoran cepat saji berdasarkan tingkat pendidikan
Frequency  Percent  Valid Percent
Cumulative
Percent
smp  2  1.7 1.7 1.7
sma  40  33.3 33.3 35.0
s1  73  60.8 60.8 95.8
s2  5  4.2 4.2 100.0
Valid
Total  120  100.0 100.0
4. Pekerjaan
Sebagian besar konsumen restoran cepat saji berprofesi sebagai karyawan sehingga
pemilik restoran cepat saji dapat meningkatkan kinerja atribut pelayanannya yang
disesuaikan dengan kebutuhan karyawan, yaitu cepat dan praktis. 
Tabel  4. Konsumen restoran cepat saji berdasarkan jenis pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
direktur  4 3.3 3.3 3.3
manajer  20 16.7 16.7 20.0
karyawan  50 41.7 41.7 61.7
wiraswasta  21 17.5 17.5 79.2
profesional  3 2.5 2.5 81.7
ibu rumah tangga  15 12.5 12.5 94.2
mahasiswa/i  4 3.3 3.3 97.5
lainnya  3 2.5 2.5 100.0
Valid
Total  120 100.0 100.0           
5. Jumlah Pengeluaran Perbulan
Sebagian besar konsumen restoran cepat saji memiliki jumlah pengeluaran perbulan
sebanyak  Rp.2-4 Juta, sehingga pemilik restoran cepat saji dapat menyesuaikan strategi
pemasaran pada atribut harga sesuai dengan jumlah pengeluaran perbulan konsumen
restoran cepat saji yaitu Rp.2-4 Juta. C. A. Manoppo & Edi A. / Journal of Business Strategy and Execution 2 (2009) 63 - 84 71
Tabel 5. Kelompok konsumen restoran cepat saji berdasarkan jumlah
pengeluaran perbulan
Frequency  Percent  Valid Percent
Cumulative
Percent
>10 juta  3 2.5 2.5  2.5
7-10 juta  9 7.5 7.5  10.0
4-7 juta  27 22.5 22.5  32.5
2-4 juta  61 50.8 50.8  83.3
<2 juta  20 16.7 16.7  100.0
Valid
Total  120 100.0 100.0
6. Frekuensi Makan Diluar Rumah
Frekuensi makan diluar rumah konsumen  restoran cepat saji berimbang antara
seminggu sekali dan sebulan sekali, ini dapat memberikan masukan kepada para
pemilik restoran cepat saji agar terus menciptakan inovasi atribut pemasarannya agar
tidak terjadi kebosanan atau kejenuhan pelanggan terhadap atribut pemasaran restoran
cepat saji. 
Tabel 6. Konsumen restoran cepat saji berdasarkan frekuensi makan di luar
rumah
Frequency  Percent  Valid Percent
Cumulative
Percent
seminggu sekali  53 44.2 44.2  44.2
sebulan sekali  52 43.3 43.3  87.5
lainnya  15 12.5 12.5  100.0
Valid
Total  120 100.0 100.0
7. Status Pernikahan
Tabel 7. konsumen restoran cepat saji berdasarkan status pernikahan
Frequency  Percent  Valid Percent
Cumulative
Percent
lajang  31 25.8 25.8  25.8
menikah  87 72.5 72.5  98.3
lainnya  2 1.7 1.7  100.0
Valid
Total  120 100.0 100.0
Sebagian besar konsumen dari restoran cepat saji sudah menikah atau berkeluarga,
sehingga pemilik restoran cepat saji dapat menciptakan inovasi atribut produk,
BAB V KESIMPULAN

KESIMPULAN 

1. Terdapat pengaruh signifikan dari keandalan dan empati pada kualitas pelayanan
Rumah Makan.
2. Terdapat pengaruh signifikan dari kualitas pelayanan pada kepuasan konsumen
Rumah Makan.
3. Adanya pencatatan pemesanan yang rangkap (redudansi) dapat diatasi dengan
melakukan verifikasi pemesanan.
4. Tidak urutnya pesanan yang dibuat akibat bertumpuknya pesanan di dapur
dapat diatasi dengan pemrosesan “first in first out”yaitu pesanan yang
pertama masuk dibuat terlebih dahulu. Serta penggunaan kode pelayan yang
berbeda untuk menghindari kesalahan akibat pemesanan yang sama.
5. Berdasarkan data gabungan untuk semua restoran cepat saji yang dianalisis dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
pekerjaan dengan atribut produk pada restoran cepat saji. Sedangkan jumlah
pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah dan status pernikahan ada
hubungannya dengan atribut produk dari restoran cepat saji. 
6. Berdasarkan data gabungan untuk semua restoran cepat saji yang dianalisis dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
pekerjaan dengan atribut harga pada restoran cepat saji. Sedangkan jumlah C. A. Manoppo & Edi A. / Journal of Business Strategy and Execution 2 (2009) 63 - 84 81
pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah dan status pernikahan ada
hubungannya dengan atribut harga dari restoran cepat saji.
7. Berdasarkan data gabungan untuk semua restoran cepat saji yang dianalisis dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin, tingkat pendidikan,
frekuensi makan diluar rumah dengan atribut pelayanan pada restoran cepat saji.
Sedangkan usia, pekerjaan, jumlah pengeluaran perbulan dan status pernikahan ada
hubungannya dengan atribut pelayanan dari restoran cepat saji.
8. Berdasarkan data gabungan untuk semua restoran cepat saji yang dianalisis dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin, tingkat pendidikan,
jumlah pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah, status pernikahan
dengan atribut promosi pada restoran cepat saji. Sedangkan usia dan pekerjaan ada
hubungannya dengan atribut promosi dari restoran cepat saji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar