JURNAL PERILAKU KONSUMEN DAN REVIEW JURNAL
TEMA : PERILAKU KONSUMEN
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN
Etty Roswitha Ariyani
Jl. Rawa Papan Rt. 012/006 No. 48
Bintaro Pesanggrahan Jakarta Selatan
(roswithaariyani@yahoo.com)
ABSTRAK
Kualitas
pelayanan menjadi standar kinerja bagi perusahaan jasa dan merupakan faktor
terpenting
bagi kepuasan konsumen/pelanggan. Dalam rangka mengembangkan pemikiran
mengenai
kualitas pelayanan dan kepuasan
konsumen/ pelanggan, penulis melakukan
penelitian
mengenai keterkaitan antara kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen Rumah
Makan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan
terhadap
tingkat kepuasan konsumen Rumah Makan. Dimensi kualitas pelayanan terdiri
dari
keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati, dan keberwujudan. Hasil analisis
data
dengan
menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dari segi
keandalan
dan empati berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen,
sehingga
dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka pihak
Rumah Makan
harus meningkatkan kualitas pelayanan dari segi keandalan dan
mempertahankan
kualitas pelayanan dari segi empati.
Kata Kunci :
Kualitas Pelayanan, Kepuasan Konsumen Rumah Makan
Melihat
kondisi sekarang ini di mana persaingan dalam dunia usaha semakin ketat,
maka untuk
menghadapi situasi dan keadaan yang demikian pengusaha harus mampu serta
cepat dan
tanggap dalam mengambil keputusan agar
perusahaan yang didirikan dapat
berkembang
dengan baik.
Mendirikan
suatu perusahaan bukanlah hal yang
mudah, namun memelihara dan
mengembangkan
perusahaan yang sudah didirikan tersebut merupakan suatu pekerjaan
yang jauh
lebih sulit. Masalah-masalah akan selalu muncul baik dari dalam perusahaan
maupun dari
luar perusahaan.
Pada prinsipnya setiap perusahaan tatkala
menjual produk-produknya akan
dihadapkan
dengan strategi maupun teknik penjualan yang bagus, sehingga komoditas yang
ditawarkannya
dapat terjual dengan baik. Adapun salah satu teknik penjualan yang
dimaksud
adalah terkait dengan bagaimana dan seberapa tinggi kualitas pelayanan yang
diberikan
terhadap konsumen. Kualitas pelayanan yang diberikan adalah merupakan kinerja
terpenting
oleh perusahaan bagi kepuasan konsumen. Perusahaan harus memperhatikan halhal
penting bagi konsumen, supaya mereka merasakan kepuasan sebagaimana yang
diharapkan. Pada dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkat
kepentingan
dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan konsumen
merupakan evaluasi
purna beli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya dapat
memberikan
hasil (outcome) sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan
ketidakpuasan
dapat terjadi apabila hasil yang
diperoleh tidak memenuhi harapan yang
diinginkan
konsumen.
Terdapat lima dimensi yang dirancang untuk
mengukur kualitas pelayanan yang
didasarkan
pada perbedaan antara nilai harapan dengan nilai kinerja yang dirasakan oleh
konsumen
yaitu : Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangibles.
Masalah pelayanan sebenarnya bukanlah hal yang
sulit atau rumit, tetapi apabila hal
ini kurang
diperhatikan maka dapat menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya yang
sangat
sensitif. Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang
memadai dan
etika atau tata krama. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk
memberikan
kepuasan kepada konsumen, sehingga berakibat dengan dihasilkannya nilai
tambah bagi
perusahaan. Kita ketahui bisnis Rumah Makan merupakan suatu bentuk usaha
yang
menawarkan pelayanan jasa, oleh sebab itu manajemen Rumah Makan harus mampu
mengetahui
kebutuhan serta keinginan yang mampu menciptakan kepuasan bagi
konsumennya.
Dalam hal ini peranan pemasaran jasa menjadi hal yang penting dalam
memasarkan
produk Rumah Makan. Ini diperketat dengan semakin tingginya persaingan
pada
industri Rumah Makan. Untuk dapat bersaing, salah satu strategi pemasaran yang
diambil oleh
usaha Rumah Makan adalah dengan membuat produk unggulan. Ini tentunya
merupakan
salah satu strategi yang memberikan keunggulan bagi usaha tersebut agar tetap
bertahan.
METODE
PENELITIAN
Objek
Penelitian
Pada penelitian ini, objek penelitian adalah mahasiswa yang menjadi konsumen
Rumah Makan
di wilayah Bintaro Jaya sektor 7. Rumah Makan yang dijadikan penelitian
merupakan
Rumah Makan umum, bukan Rumah Makan cepat saji.
Metode
Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang
dijadikan sebagai obyek penelitian.
Karena
keberadaannya merupakan bagian dari populasi, maka sampel memiliki ciri-ciri
yang
dimiliki oleh populasinya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan
teknik purposive sampling dengan jenis sampelnya adalah simple random
sampling.
Dalam teknik purposive sampling,
seseorang atau sesuatu diambil sebagai
sampel
karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki
informasi
yang diperlukan bagi penelitiannya.
Dalam
penelitian ini, respondennya adalah konsumen yang kebetulan berada di
Rumah Makan
pada saat pengumpulan data melalui
kuesioner. Besarnya sampel yang
diperlukan
dalam penelitian ditentukan berdasarkan sifat populasi, tingkat ketepatan yang
diperlukan,
dan sumberdaya yang tersedia bagi peneliti. Dengan berdasarkan pertimbangan
tersebut,
maka jumlah responden dalam penelitian ini, yaitu 200 responden dengan jumlah
pertanyaan
yang diajukan sebanyak 65 buah pertanyaan. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai
variasi nilai dengan klasifikasi
tertentu dan
dapat pula diartikan segala sesuatu yang akan dijadikan obyek pengamatan
penelitian.
Sugiyono (2003:32) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut
dari obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang akan
diteliti
adalah
variabel bebas/independen (X) yaitu
variabel yang menjadi sebab
terjadinya/terpengaruhnya
variabel dependen (Umar, 2002:129) dan variabel
terikat/dependen
(Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen
(Umar,
2002:45). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keandalan, ketanggapan,
keyakinan,
empati, keberwujudan, kualitas pelayanan dan variabel terikatnya adalah
Kepuasan
konsumen.
Metode
Pengumpulan Data
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, metode
yang
digunakan adalah metode studi lapangan untuk mengambil data primer dengan
menggunakan
kuesioner yaitu cara melakukan pengumpulan data yang disajikan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan
kepada responden terkait dengan pelayanan yang diterima
sehingga
responden dapat memberikan jawaban atas
pertanyaan secara tertulis. Untuk
memudahkan
dalam menganalisis data, maka
variabel-variabel yang digunakan diukur
dengan
mempergunakan model skala likert 5 tingkat dengan bentuk penilaian tertinggi 5
(lima) dan
terendah 1 (satu).
Validitas
dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur
sah atau valid tidaknya suatu
instrumen
(kuesioner). Suatu instrumen yang valid
atau sah mempunyai validitas yang
tinggi,
sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah
(Ghozali,
2005:45).
Tipe
validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konsep
(construct
validity). Validitas konsep adalah tipe validitas yang menunjukkan seberapa
baik
hasil yang
diperoleh dari penggunaan ukuran cocok dengan teori yang mendasari desain tes
(Sekaran,
2006:44).
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai component dengan batas
signifikan
sebesar 0.5 (Santoso, 2007:110). Jika
nilai component lebih besar dari batas
signifikan
maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Dari jumlah
responden
sebanyak 100 dan batas signifikan sebesar 0.5 didapat bahwa variabel yang valid
berjumlah 37
pertanyaan.
Reliabilitas/keandalan adalah alat ukur untuk
mengukur suatu kuesioner yang
merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika
jawaban seseorang (responden) terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu
ke waktu (Sugiyono, 2004:41).
Uji
reliabilitas dalam penelitian ini dinyatakan dengan melihat nilai Cronbach
Alpha (α).
Suatu
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.6
(Sekaran,
2003:311).
Secara umum, keandalan kurang dari 0.60 dianggap buruk, keandalan dalam
kisaran 0.70
bisa diterima, dan lebih dari 0.80
adalah baik (Sekaran, 2006:182). Berdasarkan hasil perhitungan didapat indeks
reliabilitas dari masing-masing variabel lebih
besar 0.60,
yang berarti bahwa instrumen tersebut reliabel. Dengan demikian instrumen
yang dipakai
dalam penelitian ini adalah reliabel atau dapat diandalkan dan responden
cukup
konsisten dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada instrumen. Uji validitas
dan
reliabilitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan software SPSS 13.0.
Analisis
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda merupakan teknik
analisis yang umum digunakan dalam
menganalisis
hubungan dan pengaruh satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel
bebas
(Rangkuti, 2003:132). Analisis ini dilakukan dengan menggunakan software AMOS
6.0.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas
Hasil uji validitas program SPSS 13.0 ditunjukkan dengan membandingkan nilai
component
dengan batas signifikan sebesar 0.5 (Santoso, 2007:110). Apabila nilai
component
> 0.5 maka item atau variabel yang diteliti adalah valid. Hasil analisis
validitas
yang
didistribusikan kepada 200 responden untuk tiap-tiap item pertanyaan adalah
sebagai
berikut :
Tabel 1
KMO and
Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin
Measure of Sampling
Adequacy. .878
Approx.
Chi-Square 4741.256
df 1035
Bartlett's
Test of
Sphericity
Sig. .000
Sumber : Output SPSS 13.0 Tabel 2
Rotated
Component Matrix-3(a)
Component
1 2
3 4 5
6 7
Andal1 .177
.077 .171 .051 .721 .083 -.016
Andal2 .065
-.098 .233 .161 .618 .233 .252
Andal3 .217
.124 .099 .081 .690 .079 .060
Andal6 .126
.075 .292 .140 .547 .019 .143
Andal7 .111
.124 .269 .080 .645 .143 -.041
Andal8 .046
.272 .183 .121 .568 .177 .104
Tanggap1 .187
.144 .657 .112 .279 .040 -.044
Tanggap2 .231
.111 .660 .043 .122 .107 -.026
Tanggap3 .147
.134 .651 .018 .122 .201 .239
Tanggap6 .162
.071 .646 .102 .299 .061 .213
Tanggap7 .144
.032 .661 .174 .292 .131 .199
Tanggap8 .202
.049 .682 .138 .241 .257 .120
Yakin4 .238
.142 .427 .127 .100 .546 -.086
Yakin5 .225
.145 .468 .102 .106 .569 -.003
Yakin8 .159
.011 .238 .152 .227 .661 .113
Yakin10 .157
.014 .200 .098 .314 .682 .084
Empati5 .093
.147 .096 -.049 .047 -.180 .702
Empati6 .245
.144 .223 .092 .060 .220 .684
Empati7 .226
.270 .175 .146 .197 .015 .552
Empati8 .167
.192 .012 .201 .100 .169 .720
Wujud1 .624
.353 .084 .101 .081 .084 .069
Wujud2 .710
.147 .182 .111 .011 -.002 .117
Wujud3 .619
.236 .213 .158 .106 -.023 .125
Wujud4 .677
.106 .339 .073 .085 .067 .050
Wujud5 .588
.170 .035 .107 .105 .330 .235
Wujud6 .780
.126 .123 .031 .200 .083 .149
Wujud7 .660
.026 -.045 .147 .250 .072 .185
Wujud8 .621
-.036 .281 .169 .114 .423 .021
Wujud9 .688
-.032 .349 .145 .119 .222 -.064
Kualitas1 .101
.022 .015 .707 .168 .010 .008
Kualitas2 .050
.039 .245 .719 .029 -.019 .080
Kualitas3 .176
-.028 .071 .694 .082 -.030 .220
Kualitas4 .164
.057 .011 .647 .232 -.123 .124
Kualitas5 .008
.186 .094 .683 -.044 .120 .123
Kualitas6 .055
.108 .101 .609 -.043 .157 .030
Kualitas7 .069
.114 .091 .687 .133 .081 -.110
Kualitas8 .120
.090 -.056 .628 .071 .167 -.051
Puas1 -.061
.667 -.013 .173 .101 -.075 .263
Puas2 .112
.672 .167 .097 .159 -.094 .116
Puas3 .107
.673 -.008 .127 .106 -.111 .077
Puas4 .034
.655 .150 .116 .022 .069 .159
Puas5 .115
.692 .120 .049 .037 .000 .154
Puas6 .121
.679 .191 .006 -.098 .247 .081
Puas7 .187
.692 .094 -.021 -.005 .217 .038
Puas8 .170
.683 -.030 .109 .168 -.019 -.109
Puas9 .083
.570 -.141 -.040 .135 .428 -.050
Berdasarkan tabel di atas, uji validitas
untuk item tiap variabel dapat diketahui
bahwa dari
65 item pertanyaan yang diuji menunjukkan 46 item pertanyaan yang valid.
Hasil Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana
suatu instrumen dapat memberikan
hasil
pengukuran yang konsisten apabila
pengukuran diulang dua kali atau
lebih
(Singarimbun,
1989:122). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dinyatakan dengan melihat
nilai
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach
Alpha > 0.6 (Sekaran, 2003:311). Adapun hasil analisis uji reliabilitas
variabel
dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3
Hasil Uji
Reliabilitas
No Variabel
Alpha Nilai Batas Keterangan
1 Keandalan
0.835 0.60 Reliabel
2 Ketanggapan
0.899 0.60 Reliabel
3 Keyakinan
0.874 0.60 Reliabel
4 Empati
0.824 0.60 Reliabel
5 Keberwujudan
0.897 0.60 Reliabel
6 Kualitas Pelayanan 0.845
0.60 Reliabel
7 Kepuasan Konsumen 0.864
0.60 Reliabel
Sumber : Output SPSS 13.0
Hasil uji reliabilitas dalam tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan
item-item
pertanyaan yang ada dalam masing-masing variabel adalah reliabel (andal)
karena nilai
alpha > 0.6.
Jadi dari uji validitas dan reliabilitas di
atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
variabel
yang tidak valid dan semua variabel yang digunakan dalam penelitian reliabel.
Semua
variabel tersebut digunakan dalam penelitian lebih lanjut, sebab apabila data
yang
ada tidak
digunakan dalam analisis lebih lanjut dapat menyebabkan hasil yang bias dalam
analisis
maka data tetap digunakan dalam analisis. Meskipun banyak buku yang
menyatakan
bahwa data yang akan dianalisis harus valid dan reliabel.
Hasil Uji
Hipotesis
Hasil Uji
Hipotesis 1A
Hipotesis 1A dari penelitian ini adalah
variabel keandalan berpengaruh signifikan
pada kualitas
pelayanan Rumah Makan. Dari hipotesis penelitian tersebut, maka dapat
disusun
hipotesis statistik sebagai berikut :
H1A0
: b1 = 0 :
Variabel keandalan tidak berpengaruh signifikan pada kualitas
pelayanan
H1Aa : b1 ≠
0 : Variabel keandalan berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan
Diterima tidaknya hipotesis pada pengujian
dengan menggunakan analisis jalur
dapat
mengacu pada ketentuan AMOS (0.001) atau menggunakan standar 0.05 (Santoso,
2007:125). Apabila
nilai p kurang dari 0.05 maka variabel tersebut signifikan dan
sebaliknya.
Berdasarkan analisis jalur dengan
menggunakan program AMOS 6.0 maka
didapat
: Tabel 4
Hasil Uji
Hipotesis 1 A
Estimate p
Kualitas <--- Andal .227 .002
Sumber : Output AMOS 6.0
Dari tabel di atas diperoleh nilai p sebesar
0.002 < 0.05, yang berarti hipotesis
1A
yang
menyatakan keandalan berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan Rumah Makan
diterima (Ho
ditolak, Ha diterima).
Hasil Uji
Hipotesis 1B
Hipotesis 1B dari penelitian ini adalah
variabel ketanggapan berpengaruh signifikan
pada
kualitas pelayanan Rumah Makan. Dari hipotesis penelitian tersebut, maka dapat
disusun
hipotesis statistik sebagai berikut :
H1B0
: b1 = 0 :
Variabel ketanggapan tidak berpengaruh signifikan pada kualitas
pelayanan
H1Ba : b1 ≠
0 : Variabel ketanggapan berpengaruh signifikan pada kualitas
pelayanan
Diterima tidaknya hipotesis pada pengujian
dengan menggunakan analisis jalur
dapat
mengacu pada ketentuan AMOS (0.001) atau menggunakan standar 0.05 (Santoso,
2007:125).
Apabila nilai p kurang dari 0.05 maka variabel tersebut signifikan dan
sebaliknya.
Berdasarkan analisis jalur dengan
menggunakan program AMOS 6.0 maka
didapat
:
Tabel 5
Hasil Uji
Hipotesis 1 B
Estimate p
Kualitas <--- Tanggap -.113 .159
Sumber : Output AMOS 6.0
Dari tabel di atas diperoleh nilai p sebesar
0.159 > 0.05, yang berarti hipotesis
1B
yang
menyatakan ketanggapan berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan Rumah
Makan
ditolak (Ho diterima, Ha ditolak).
Hasil Uji
Hipotesis 1C
Hipotesis 1C dari penelitian ini adalah
variabel keyakinan berpengaruh signifikan
pada
kualitas pelayanan Rumah Makan. Dari hipotesis penelitian tersebut, maka dapat
disusun
hipotesis statistik sebagai berikut :
H1C0
: b1 = 0 :
Variabel keyakinan tidak berpengaruh signifikan pada kualitas
pelayanan
H1Ca : b1 ≠
0 : Variabel keyakinan berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan
Diterima tidaknya hipotesis pada pengujian
dengan menggunakan analisis jalur
dapat
mengacu pada ketentuan AMOS (0.001) atau menggunakan standar 0.05 (Santoso,
2007:125). Apabila
nilai p kurang dari 0.05 maka variabel tersebut signifikan dan sebaliknya.
Berdasarkan analisis jalur dengan
menggunakan program AMOS 6.0 maka
didapat
:
Tabel 6
Hasil Uji
Hipotesis 1 C
Estimate p
Kualitas <--- Yakin .115 .192
Sumber : Output AMOS 6.0
Dari tabel di atas diperoleh nilai p sebesar
0.192 > 0.05, yang berarti hipotesis
1C
yang
menyatakan keyakinan berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan Rumah
Makan
ditolak (Ho diterima, Ha ditolak).
Hasil Uji
Hipotesis 1D
Hipotesis 1D dari penelitian ini adalah
variabel empati berpengaruh signifikan pada
kualitas
pelayanan Rumah Makan. Dari hipotesis penelitian tersebut, maka dapat disusun
hipotesis
statistik sebagai berikut :
H1D0
: b1 = 0 :
Variabel empati tidak berpengaruh signifikan pada kualitas
pelayanan
H1Da : b1 ≠
0 : Variabel empati berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan
Diterima tidaknya hipotesis pada pengujian
dengan menggunakan analisis jalur
dapat
mengacu pada ketentuan AMOS (0.001) atau menggunakan standar 0.05 (Santoso,
2007:125).
Apabila nilai p kurang dari 0.05 maka variabel tersebut signifikan dan
sebaliknya.
Berdasarkan analisis jalur dengan
menggunakan program AMOS 6.0 maka
didapat :
Tabel 7
Hasil Uji
Hipotesis 1 D
Estimate p
Kualitas <--- Empati .235 .001
Sumber : Output AMOS 6.0
Dari tabel di atas diperoleh niali p sebesar
0.001 < 0.05, yang berarti hipotesis
1D
yang
menyatakan empati berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan Rumah Makan
diterima (Ho
ditolak, Ha diterima).
Hasil Uji
Hipotesis 1E
Hipotesis 1E dari penelitian ini adalah
variabel keberwujudan berpengaruh
signifikan
pada kualitas pelayanan Rumah Makan. Dari hipotesis penelitian tersebut, maka
dapat
disusun hipotesis statistik sebagai berikut :
H1E0
: b1 = 0 :
Variabel keberwujudan tidak berpengaruh signifikan pada kualitas
pelayanan
H1Ea : b1 ≠
0 : Variabel keberwujudan berpengaruh signifikan pada kualitas
pelayanan Diterima tidaknya hipotesis pada pengujian
dengan menggunakan analisis jalur
dapat
mengacu pada ketentuan AMOS (0.001) atau menggunakan standar 0.05 (Santoso,
2007:125).
Apabila nilai p kurang dari 0.05 maka variabel tersebut signifikan dan
sebaliknya.
Berdasarkan analisis jalur dengan
menggunakan program AMOS 6.0 maka
didapat :
Tabel 8
Hasil Uji
Hipotesis 1 E
Estimate p
Kualitas <--- Wujud .131 .056
Sumber : Output AMOS 6.0
Dari tabel di atas diperoleh nilai p sebesar
0.056 > 0.05, yang berarti hipotesis
1E
yang
menyatakan empati berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan Rumah Makan
ditolak (Ho
diterima, Ha ditolak).
Hasil Uji
Hipotesis 2
Hipotesis 2 dari penelitian ini adalah variabel kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan
pada kepuasan konsumen Rumah Makan. Dari hipotesis penelitian tersebut,
maka dapat
disusun hipotesis statistik sebagai berikut :
H2 : b2 = 0
: Variabel kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan pada kepuasan
konsumen
H2 : b2 ≠ 0
: Variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan pada kepuasan
konsumen
Diterima tidaknya hipotesis pada pengujian
dengan menggunakan analisis jalur
dapat
mengacu pada ketentuan AMOS (0.001) atau menggunakan standar 0.05 (Santoso,
2007:125).
Apabila nilai p kurang dari 0.05 maka variabel tersebut signifikan dan
sebaliknya.
Berdasarkan analisis jalur dengan
menggunakan program AMOS 6.0 maka
didapat :
Tabel 9
Hasil Uji
Hipotesis 2
Estimate p
Puas <--- Kualitas .937 ***
Sumber : Output AMOS 6.0
Dari tabel di atas diperoleh nilai p sebesar *** (0.000) < 0.05, yang berarti
hipotesis 2
yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan pada kepuasan
konsumen
Rumah Makan diterima (Ho ditolak, Ha diterima).
Pembahasan
Dari hasil perhitungan dengan analisis jalur
dapat diketahui bahwa yang mempunyai
pengaruh
signifikan pada kualitas pelayanan adalah variabel keandalan dan variabel empati
karena
mempunyai nilai p < 0.05. Pada kolom p terlihat angka (0.002, 0.001) di
bawah
angka 0.05.
Hal ini menunjukkan pada tingkat signifikansi 5% variabel keandalan dan
empati
berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan (Santoso, 2007:127). Kualitas
pelayanan
mempunyai pengaruh signifikan pada
kepuasan konsumen Rumah Makan,
karena
mempunyai nilai p < 0.05. Pada kolom p, terlihat nilai p adalah ***. Hal ini
menunjukkan
angka p adalah 0.000, yang jauh di bawah 0.05. karena itu Ho ditolak, atau
pada pengujian
nilai estimate kualitas dengan kepuasan dapat dikatakan memang ada
pengaruh
yang nyata diantara keduanya (Santoso, 2007:124)
Berdasarkan hasil analisis jalur maka model
akhir dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
.25
Andal
.24
Empati
Kualitas
Puas
.24
.31
.99
.12
.23
e1
1
.40
e2
1
-.21
Model fit
Chi-square : 0.6
DF
: 1
Probability : 0.457
GFI
: 0.999
AGFI
: 0.986
CFI
: 1.000
NFI
: 0.996
RMSEA : 0.000
Gambar 2.
Model Akhir Penelitian : Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap
Kepuasan Konsumen
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
setelah dilakukan pengujian mengenai
pengaruh
kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Rumah Makan, maka dapat
ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Terdapat
pengaruh signifikan dari keandalan dan empati pada kualitas pelayanan
Rumah Makan.
2. Terdapat
pengaruh signifikan dari kualitas pelayanan pada kepuasan konsumen
Rumah Makan.
Dari kesimpulan di atas dapat dijelaskan bahwa
kepuasan konsumen Rumah Makan
sangat
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan terutama dari segi keandalan dan
empati.
Saran
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
keandalan dan empati mempunyai
pengaruh
signifikan pada kualitas pelayanan, maka pihak Rumah Makan hendaknya lebih
memperhatikan
keandalan dan empati pada kualitas pelayanan untuk membawa image yang
semakin baik
bagi perusahan. Sedangkan untuk variabel ketanggapan, keyakinan, dan
keberwujudan hanya berpengaruh tetapi tidak terbukti berpengaruh secara
signifikan untuk
penelitian
pada konsumen rumah Makan. Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
dikemukakan
beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfat bagi perusahaan atau pihak
lain yang
berkepentingan. Adapun saran yang diberikan, antara lain :
1.
Ketanggapan merupakan variabel yang menunjukkan keinginan dan kemauan
karyawan
Rumah Makan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. Pihak
manajemen
Rumah Makan perlu memberikan motivasi yang besar agar seluruh
karyawan
Rumah Makan mendukung kegiatan pelayanan kepada konsumen secara
adil. Akan
lebih baik jika motivasi yang diberikan kepada karyawan berupa imbalan
yang sesuai
dengan kemampuannya.
2. Keyakinan
karyawan Rumah Makan pada pengetahuan, kompetensi dan sifat atau
perilaku
kepada konsumen penting dijaga agar konsumen yakin akan keputusannya
dalam
memilih Rumah Makan adalah keputusan yang benar dan tepat.
3.
Keberwujudan harus dimiliki pada Rumah Makan dan karyawan, karena
keberwujudan
ini akan terlihat langsung oleh konsumen, maka dari itu
keberwujudan
harus diperhatikan untuk tetap menarik dan modern.
REVIEW JURNAL
TEMA : PERILAKU KONSUMEN
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN
Etty Roswitha Ariyani
Jl. Rawa Papan Rt. 012/006 No. 48 Bintaro Pesanggrahan Jakarta Selatan
(roswithaariyani@yahoo.com)
LATAR BELAKANG
Melihat kondisi sekarang ini di mana persaingan dalam dunia
usaha semakin ketat, maka untuk menghadapi situasi dan keadaan yang demikian
pengusaha harus mampu serta cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan agar
perusahaan yang didirikan dapat berkembang dengan baik.Mendirikan suatu
perusahaan bukanlah hal yang mudah, namun memelihara dan mengembangkan
perusahaan yang sudah didirikan tersebut merupakan suatu pekerjaan yang jauh
lebih sulit. Masalah-masalah akan selalu muncul baik dari dalam perusahaan
maupun dari luar perusahaan.Pada prinsipnya setiap perusahaan tatkala menjual
produk-produknya akan dihadapkan dengan strategi maupun teknik penjualan yang
bagus, sehingga komoditas yang ditawarkannya dapat terjual dengan baik. Adapun
salah satu teknik penjualan yang dimaksud adalah terkait dengan bagaimana dan
seberapa tinggi kualitas pelayanan yang diberikan terhadap konsumen. Kualitas
pelayanan yang diberikan adalah merupakan kinerja terpenting oleh perusahaan
bagi kepuasan konsumen. Perusahaan harus memperhatikan hal-hal penting bagi
konsumen, supaya mereka merasakan kepuasan sebagaimana yangdiharapkan. Pada
dasarnya kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja
atau hasil yang dirasakan. Dan hakikatnya kepuasan konsumen merupakan evaluasi
purna beli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya dapat memberikan
hasil (outcome) sama atau melampaui harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasan
dapat terjadi apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan yang
diinginkan konsumen.Terdapat lima dimensi yang dirancang untuk mengukur
kualitas pelayanan yang didasarkan pada perbedaan antara nilai harapan dengan
nilai kinerja yang dirasakan oleh konsumen yaitu : Reliability, Responsiveness,
Assurance, Emphaty dan Tangibles.Masalah pelayanan sebenarnya bukanlah hal yang
sulit atau rumit, tetapi apabila hal ini kurang diperhatikan maka dapat
menimbulkan hal-hal yang rawan karena sifatnya yang sangat sensitif. Sistem
pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan
etika atau tata krama. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga berakibat dengan dihasilkannya
nilai tambah bagi perusahaan. Kita ketahui bisnis Rumah Makan merupakan suatu
bentuk usaha yang menawarkan pelayanan jasa, oleh sebab itu manajemen Rumah
Makan harus mampu mengetahui kebutuhan serta keinginan yang mampu menciptakan
kepuasan bagi konsumennya. Dalam hal ini peranan pemasaran jasa menjadi hal
yang penting dalam memasarkan produk Rumah Makan. Ini diperketat dengan semakin
tingginya persaingan pada industri Rumah Makan. Untuk dapat bersaing, salah
satu strategi pemasaran yang diambil oleh usaha Rumah Makan adalah dengan membuat
produk unggulan. Ini tentunya merupakan salah satu strategi yang memberikan
keunggulan bagi usaha tersebut agar tetap bertahan.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan konsumen Rumah Makan. Dimensi
kualitas pelayanan terdiri dari keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati, dan
keberwujudan. Hasil analisis data dengan menggunakan analisis regresi
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dari segi keandalan dan empati berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan konsumen, sehingga dapat disimpulkan bahwa
untuk meningkatkan kepuasan konsumen, maka pihak Rumah Makan harus meningkatkan
kualitas pelayanan dari segi keandalan dan mempertahankan kualitas pelayanan
dari segi empati.
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Objek PenelitianPada penelitian ini, objek penelitian adalah
mahasiswa yang menjadi konsumen Rumah Makan di wilayah Bintaro Jaya sektor 7.
Rumah Makan yang dijadikan penelitian merupakan Rumah Makan umum, bukan Rumah
Makan cepat saji.
Metode Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi
yang dijadikan sebagai obyek penelitian. Karena keberadaannya merupakan bagian
dari populasi, maka sampel memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling dengan jenis sampelnya adalah simple random sampling. Dalam teknik
purposive sampling, seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena
peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi
yang diperlukan bagi penelitiannya.Dalam penelitian ini, respondennya adalah
konsumen yang kebetulan berada di Rumah Makan pada saat pengumpulan data
melalui kuesioner. Besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ditentukan
berdasarkan sifat populasi, tingkat ketepatan yang diperlukan, dan sumberdaya
yang tersedia bagi peneliti. Dengan berdasarkan pertimbangan tersebut, maka
jumlah responden dalam penelitian ini, yaitu 200 responden dengan jumlah
pertanyaan yang diajukan sebanyak 65 buah pertanyaan.
Variabel
Penelitian
Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai dengan
klasifikasi tertentu dan dapat pula diartikan segala sesuatu yang akan
dijadikan obyek pengamatan penelitian. Sugiyono (2003:32) menyatakan bahwa
variabel penelitian adalah suatu atribut dari obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah
variabel bebas/independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab
terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen (Umar, 2002:129) dan variabel
terikat/dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
independen (Umar, 2002:45). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati, keberwujudan, kualitas pelayanan dan
variabel terikatnya adalah Kepuasan konsumen.
Metode Pengumpulan Data
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, metode yang
digunakan adalah metode studi lapangan untuk mengambil data primer dengan
menggunakan kuesioner yaitu cara melakukan pengumpulan data yang disajikan
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan kepada responden terkait dengan pelayanan
yang diterima sehingga responden dapat memberikan jawaban atas pertanyaan secara
tertulis. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka variabel-variabel yang
digunakan diukur dengan mempergunakan model skala likert 5 tingkat dengan
bentuk penilaian tertinggi 5 (lima) dan terendah 1 (satu).
Validitas dan
Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur sah atau valid tidaknya
suatu instrumen (kuesioner). Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai
validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas yang rendah (Ghozali, 2005:45).Tipe validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas konsep (construct validity). Validitas konsep
adalah tipe validitas yang menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari
penggunaan ukuran cocok dengan teori yang mendasari desain tes (Sekaran, 2006:44).Uji
validitas dilakukan dengan membandingkan nilai component dengan batas
signifikan sebesar 0.5 (Santoso, 2007:110). Jika nilai component lebih besar
dari batas signifikan maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan
valid. Dari jumlah responden sebanyak 100 dan batas signifikan sebesar 0.5
didapat bahwa variabel yang valid berjumlah 37
pertanyaan.Reliabilitas/keandalan adalah alat ukur untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang (responden) terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono,
2004:41).Uji reliabilitas dalam penelitian ini dinyatakan dengan melihat nilai
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.6 (Sekaran, 2003:311). Secara umum, keandalan kurang dari
0.60 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0.70 bisa diterima, dan lebih dari
0.80 adalah baik (Sekaran, 2006:182).Berdasarkan hasil perhitungan didapat
indeks reliabilitas dari masing-masing variabel lebih besar 0.60, yang berarti
bahwa instrumen tersebut reliabel. Dengan demikian instrumen yang dipakai dalam
penelitian ini adalah reliabel atau dapat diandalkan dan responden cukup
konsisten dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pada instrumen. Uji validitas
dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan software SPSS
13.0.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan setelah
dilakukan pengujian mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
konsumen Rumah Makan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Terdapat pengaruh signifikan dari keandalan dan empati
pada kualitas pelayanan Rumah Makan
.2. Terdapat pengaruh signifikan dari kualitas pelayanan
pada kepuasan konsumen Rumah Makan.Dari kesimpulan di atas dapat dijelaskan
bahwa kepuasan konsumen Rumah Makan sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan
terutama dari segi keandalan dan empati.SaranDari hasil penelitian menunjukkan
bahwa keandalan dan empati mempunyai pengaruh signifikan pada kualitas pelayanan,
maka pihak Rumah Makan hendaknya lebih memperhatikan keandalan dan empati pada
kualitas pelayanan untuk membawa image yang semakin baik bagi perusahan.
Sedangkan untuk variabel ketanggapan, keyakinan, dankeberwujudan hanya
berpengaruh tetapi tidak terbukti berpengaruh secara signifikan untuk
penelitian pada konsumen rumah Makan. Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat
dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfat bagi perusahaan atau
pihak lain yang berkepentingan.
3. Keberwujudan harus dimiliki pada Rumah Makan dan
karyawan, karena keberwujudan ini akan terlihat langsung oleh konsumen, maka
dari itu keberwujudan harus diperhatikan untuk tetap menarik dan modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar