Manajemen strategis adalah seni dan ilmu
penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas
sahashanashsafinisinya, manajemen strategis berfokus pada proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas
dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi. Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan
strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.[1]
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO
serta tim eksekutif organisasi tersebut. Manajemen strategis memberikan
arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategis berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber
dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan
secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen
strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk
pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi
merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi.
Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena
sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi
baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan
revisi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis
Kamis, 14 Agustus 2014
UMKM DI INDONESIA DAN PERANAN AKUNTANSI
UMKM DI INDONESIA DAN
PERANAN AKUNTANSI
Pemerintah memberi perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM). Tidak saja jumlah Umkm di Indonesia mendominasi, tetapi juga UMKM dapat lebih bertahan dari terpaan krisis global. Salah satu tantangan utama dan kongkrit yang dihadapi oleh wirausahawan UMKM adalah terkait dengan pengelolaan dana. Ketidak-beresan pengelolaan dana seringkali menjadi pemicu terjadinya permasalahan-permasalahan yang berujung kegagalan UMKM.
Penerapan Akuntansi merupakan langkah mudah tetapi member manfaat luar biasa bagi UMKM. Dengan Akuntansi yang memadai maka UMKM anda dapat memenuhi persyaratan dalam pengajuan kredit berupa laporan keuangan, mengevaluasi kinerja, mengetahui posisi keuangan, menghitung pajak, dan manfaat-manfaat lainnya yang mungkin tidak anda duga selama ini.
Selama periode tahun 2007-2008, jumlah UMKM mengalami peningkatan sebesar 2,88%. Table berikut menunjukkan perkembangan jumlah dan proporsi jenis-jeni usaha di Indonesia.
NO |
SKALA USAHA
|
TAHUN 2007 *)’ Jumlah Pangsa (unit) (%) | TAHUN 2008 **) Jumlah Pangsa (unit) (%) | PERKEMBANGAN JUMLAH % | |
1 | Usaha Mikro | 49.287.276 98,91 | 50.697.659 98,90 | 1.410.383 2,86 | |
2 | Usaha Kecil (UK) | 498.565 1,00 | 520.221 1,01 | 21.656 4,34 | |
3 | Usaha Menengah (UM) | 38.282 0,08 | 39.657 0,08 | 1.375 3,59 | |
4 | Usaha Besar (UB) | 4.463 0,01 | -4.372 0,01 | (91) (2,04) | |
JUMLAH
|
49.828.586 | 51.261.909 | 1.433.323 2,88 |
*) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Berdasar informasi dari Kementrian Bagian Data – Biro Perencanaan Kementrian Negara Koperasi dan UKm Republik Indonesia, UMKM memberi berbagai jenis kontribusi, antara lain adalah sebagai berikut :
a.) Kontribusi UMKM terhadap Penciptaan Investasi Nasional; pembentukan Investasi Nasional menurut harga berlaku :
1) Tahun 2007, kontribusi UMKM tercatat sebesar Rp. 461,10 triliun atau 52,99% dari total investasi nasional sebesar Rp 870,17 triliun
2) Tahun 2008, kontribusi UMKM mengalami peningkatan sebesar Rp. 179,27 triliun atau 38,88% menjadi Rp. 640,38 triliun.
b) Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional; PDB Nasional menurut harga berlaku :
1) Tahun 2007, kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp. 2.105,14 triliun atau 56,23%.
2) Tahun 2008, kontribusi UMKm terhadap PDB Nasional menurut harga berlaku tercatat sebesar Rp. 2609,36 triliun atau 55,56%.
c) Kontribusi UMKM dalam penyerapan Tenaga kerja Nasional; Pada Tahun 2008, UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebesar 90.896.270norang atau 97,04% dari total penyerapan tenaga kerja, jumlah ini meningkat sebesar 2,43%.
d) Kontribusi UMKM terhadap Penciptaan Devisa Nasional; pada tahun 2008, kontribusi UMKM terhadap penciptaan devisa nasional melalui ekspor non-migas mengalami peningkatan sebesar Rp. 40,75 triliun atau 28,49%.
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa UMKM merupakan pilar utama (soko guru) perekonomian Indonesia. Karakteristik utama UMKM adalah kemampuannya mengembangkan proses bisnis yang fleksibel dengan menanggung biaya yang relative rendah. Oleh karena itu, adalah sangat wajar jika keberhasilan UMKM diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Menariknya, UMKM menjadikan perekonomian Indonesia tidak terkena dampak negative yang signifikan akibat terjadinya krisis global yang dirasakan sebagian besar Negara di belahan dunia karena kegiatan operasional UMKM dapat mandiri dan tidak menanggung beban besar akibat krisis tersebut. UMKM justru sebaliknya diharapkan dapat memanfaatkan berbagai peluang usaha akibat terjadinya krisis dunia tersebut karena ketidakmampuan perusahaan-perusahaan besar dunia menanggung biaya yang besar akibat biaya tetap operasional maupun biaya yang ditanggung karena utang.
DEFINISI UMKM
- Usaha Mikro: Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria:
2) Omzet ≤ Rp 300 juta
2. Usaha Kecil : Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan/badan usaha yang bukan meruipakan anak perusahaan/bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria :
1) Rp 50 juta < Aset ≤ Rp 500 juta
2) Rp 300 juta < Omzet ≤ Rp 2,5 miliar
- Usaha Menengah : Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecilatau usaha besar yang memenuhi kriteria :
1) Rp 500 juta < Aset ≤ Rp 2,5 miliar
2) Rp 2,5 miliar < Omzet ≤ Rp 50 miliar
http://irriyanti.blogspot.com/2012/10/ukm-menopang-kehidupan-ekonomi-indonesia.html
Will this company soon be Buffett's biggest holding?
Believe
it or not, Bank of America (ticker: BAC ) could soon become the single
largest holding of Warren Buffett's Berkshire Hathaway (BRK-A ) .
Shocking, I know, but the math is really quite simple.
Two
and a half years ago, Buffett invested $5 billion in Bank of America.
In exchange, Berkshire received a corresponding amount of preferred
stock that pays a 6% dividend, and warrants to buy 700 million shares of
the bank's common stock at an exercise price of $7.14 per share. The
warrants expire in September of 2021.
At
today's price of roughly $17.90, Berkshire has already more than
doubled its initial investment -- and that excludes the preferred stake.
The common-stock position has been so lucrative, in fact, that it's
become, in effect, Berkshire's fifth largest equity holding.
So,
here's the question: What will it take for Bank of America to supplant
Wells Fargo (WFC ) at the top of Berkshire Hathaway's portfolio? And the
answer is: Not as much as you might think.
Berkshire
currently owns a little over 490 million shares of Wells Fargo valued
at approximately $24 billion. Meanwhile, Berkshire's combined stake in
Bank of America is worth a little more than $17.5 billion -- $5 billion
for the preferred stock and $12.5 billion for the current value of the
warrants.
Because
the value of the preferred stake is essentially fixed, this means that
the value of Berkshire's warrants will have to appreciate by around $6.5
billion. While that sounds like a lot, it isn't a considerable as you
might think.
For
this to happen, Bank of America's shares would need to increase by
about $9.30 each. To be clear, that's no small accomplishment given that
they've already climbed by 80% over the last two years. Additionally,
there's every reason to believe that Wells Fargo's shares will continue
to appreciate as well.
But
Wells Fargo's stock trades for 1.62 times book value while the multiple
on Bank of America's stock is 0.84 times book. To become Berkshire's
largest holding, in turn, all Bank of America would need to do is close
this gap by a little more than half.
Is that possible? Absolutely.
Once
Bank of America puts the remainder of its financial crisis liabilities
behind it (which could happen this year), it isn't unreasonable to think
that the market will value its shares at more than one times book. And
from there, it's only a hop, skip, and a jump to the 1.3 multiple that
Bank of America needs to become, at least by holding size, Buffett's
favorite bank.
The
Motley Fool is a USA TODAY content partner offering financial news,
analysis and commentary designed to help people take control of their
financial lives. Its content is produced independently of USA TODAY.
Opinion reader :
Apparently
Buffett’s investment has gone beyond expectations. No one was expecting
that Buffett’s investment would be that profitable. The fact that
Berkshire has already more than doubled its initial investment has
answered everything. The common-stock position has been so lucrative, in
fact, that it's become, in effect, Berkshire's fifth largest equity
holding. Isn’t that beyond your expectation?
And here popped up a question : What will it take for
Bank of America to supplant Wells Fargo at the top of Berkshire
Hathaway's portfolio? And the answer is: Not as much as you might think.
Berkshire currently owns a little over 490 million
shares of Wells Fargo valued at approximately $24 billion. Meanwhile,
Berkshire's combined stake in Bank of America is worth a little more
than $17.5 billion -- $5 billion for the preferred stock and $12.5
billion for the current value of the warrants.
Bank of America needs to work harder to become
Berkshire's largest holding, in turn, all Bank of America would need to
do is close this gap by a little more than half. Is that even possible?
The answer is just a simply yes.
Senin, 05 Mei 2014
tugas bahasa inggris
Tugas 1
1.
Jason’s father bought him a
bicycle that he had wanted for his birthday
2.
the Statue of liberty was a gift of friendship
from france to united states
3.
Ritails studying English and
math this semester
4.
Judged asked witness to tell the ttruth
5.
Please give me
a cup of coffe with cream
6.
the
Big books on the table are for my history class
7.
When you go to
the store, please by a
bottle of chocolate milk and a dozen oranges
8.
They are only seats left for tonight’s musical at university
9.
John and mercy went to school yesterday and thestudied in the library Before returning home
10.
What did you eat for breakfast this morning?
11.
Rita plays a violin and her sister plays a guitar
12.
While we were in Alaska, we saw an Eskimo
village
13.
the Chair that tou are sitting is broken
14.
On our trip to spain, we croosed the atlantic ocean
15.
Phill cannot go to the movies tonight because he has to
write an essay
Tugas 2
1.
This pen isn’t working. Please give me another
2.
If you’re still thirsty. I’ll make another pot of coffee
3.
This dictionary has a page missing. Please give
me another
4.
He doesn’t need those books. He needs others
5.
There are thirty people in the room. Twenty are
from latin America and the others are from others countries
6.
six people are in the store. Two were buying
meat. another Was looking atmagazines the others was eating candy bar the others were walking around looking for more food
7.
the glass of milk is sour. The
others Glass of milk is sour too
8.
the army was practicing its drills. One group
was doing artillery practice. another
Was marching: another was
at attention:and the others was practicing combat tactics
9.
there are seven students fromjapan. others
Are from iran, and the others are from
others place
10.
we looked at cars today. The first twowe far too
expensive, but the others ones
were reasonably priced
Senin, 31 Maret 2014
personal description
my name is Suhartadi Ramadhani. My nick name is Adan. I was born
in Jakarta on Marth 12, 1993. My Father name is Mr.Sugiyono and my mom is
Mrs.Sugini. I was the first son of two brother and my brother is Endra darmawan. I live in grogol, Depok City. I am very proud and happy in my family. They have always supported me in everything. My father job is a employee, he had big responsible to my family. now i'm still in college at Gunadarma University and take management major. my dream is be a business man because i want to build job vacancy for other people.
Senin, 06 Januari 2014
Etika Utiliarianisme Dalam Bisnis
Etika Utilitarianisme
Dalam Bisnis
Utilitarianisme pertama
kali dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1748-1832). Persoalan yang dihadapi oleh
Bentham dan orang-orang sezamannya adalah bagaimana menilai baik buruknya suatu
kebijaksanaan sosial politik, ekonomi, dan legal secara moral. Singkatnya,
bagaimana menilai sebuah kebijaksanaan publik, yaitu kebijaksanaan yang punya
dampak bagi kepentingan banyak orang, secara moral.
Prinsip
Etika Utilitarianisme
Ketika
dihadapkan dengan apa yang nampaknya seperti dilema moral, selama
bertahun-tahun kita sering mencari filsafat yang telah mempelajari baik
buruknya, moral dan tidak bermoral.memang selama ada pemikiran pasti ada
prinsip-prinsip yang menuntun. Konsep Utilitarianisme adalah
sebuah prinsip yang sering digunakan sebagai dasar pemikiran bagi perilaku yang
harus dibenarkan. Secara singkat, pendekatan ini pada pemikiran etis
mengatakan bahwa kebenaran dan kesalahan dari setiap tindakan seluruhnya
tergantung pada hasilnya yang diperoleh dari perbuatan tersebut. Adapun
kriteria etika Utilitarianisme adalah :
Ø
Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
1. Manfaat
, bahwa kebijakan atau tindakan tertentu dapat mendatangkan manfaat atau
kegunaan tertentu.
2.Manfaat
terbesar, sama halnya seperti diatas, mendatangkan manfaat yang lebih besar
dalam situasi yang lebih besar. Tujuannya meminimisasikan kerugian sekecil
mungkin.
3.Pertanyaan
mengenai manfaat, manfaatnya untuk siapa ? Saya, dia, mereka, atau kita.
Kriteria yang sekaligus menjadi pegangan objektif etika utilitarianisme adalah
manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Dengan kata lain, kebijakan atau
tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut Utilitarianisme adalah
kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin
orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang / kelompok
tertentu.
4.Atas
dasar ketiga Kriteria tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga pegangan
yakni tindakan yang baik dan tepat secara moral, tindakan yang bermanfaat besar
dan manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang.
Ø
Nilai
Positif Etika Utilitarianisme
a.Rasionlitasnya
adalah prinsip moral yang diajukan oleh etika ultilitarinisme tidak didasarakan
pada aturan – aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami.
b.Universalitas
adalah mengutamakan manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak
orang yang melakukan tindakan itu. Dasar pemikirannya adalah bahwa kepentingan
orang sama bobotnya. Artinya yang baik bagi saya, yang baik juga bagi orang
lain.
Will
Kymlicka, menegaskan bahwa etika ultilitarinisme mempunyai 2
daya tarik yaitu :
Etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi moral semua manusia bahwa kesejahterahan manusi adalah yang paling pokok bagi etika dan moralitas dan etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi kita bahwa semua kaidah moral dan tujuan tindakan manusia harus dipertimbangkan, dinilai dn diuji berdsarkan akibatnya bagi kesejahterahan manusia.
Etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi moral semua manusia bahwa kesejahterahan manusi adalah yang paling pokok bagi etika dan moralitas dan etika ultilitarinisme sejalan dengan instuisi kita bahwa semua kaidah moral dan tujuan tindakan manusia harus dipertimbangkan, dinilai dn diuji berdsarkan akibatnya bagi kesejahterahan manusia.
Ø
Analisis
keuntungan dan kerugian
Etika
ultilitarinisme sangat cocok dipakai untuk membuat perencanaan dan evaluasi
bagi tindakan atau kebijakan yang berkaitan dengan orang banyak. Dipakai secara
sadar atau tidaak sadar dalam bidang ekonomi, social, politik yang menyangkut
kepentinagan orang banyak.
Ø
Kelemahan
Etika Ultilitarinisme
a) Manfaat
merupakan sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam praktiknya malah
menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit. Karena manfaat manusia berbeda yang 1
dengan yanag lainnya.
b) Persoalan
klasik yang lebih filosofis adalah bahwa etika ultilitarinisme tidak pernaah
menganggap serius suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan
nilai dari suatu tindakan sejauh kaitan dengan akibatnya. Padahal, sangat
mungkin terjadi suatu tindaakan pada dasarnya tidak baik, tetapi ternyata
mendatangkan keuntungan atau manfaat.
c)
Etika ultilitarinisme tidak pernah menganggap serius kemauan atau motivasi baik
seseorang
d) Variable
yang dinilai tidaak semuanya bisa dikuantifikasi. Karena itu sulit mengukur dan
membandingkan keuntungan dan kerugian hanya berdasarkan variable yang ada.
e)
Kesulitan dalam menentukan prioritas mana yang paling diutamakan.
f) Bahwa
etika ultilitarinisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan
demi kepentingn mayoritas. Yang artinya etika ultilitarinisme membenarkan
penindasan dan ketidakadilan demi manfaat yang lebih bagi sekelompok orang.
Ø Nilai
Positif Etika Utilitarianisme
a) Rasionalitas,
prinsip moral yang diajukan oleh etika utilitarianisme ini tidak didasarkan
pada aturan-aturan kaku yang mungkin tidak kita pahami dan yang tidak bias kita
persoalkan keabsahannya.
b) Dalam
kaitannya dengan itu, utilitarianisme sangant menghargai kebebasan setiap
pelaku moral. Setiap orang dibiarkan bebas untuk mengambil keputusan dan
bertindak dengan hanya memberinya ketiga criteria objektif dan rasional tadi.
c) Universalitas,
yaitu berbeda dengan etika teleologi lainnya yang terutama menekankan manfaat
bagi diri sendiri atau kelompok sendiri, utilitarianisme justru mengutamakan
manfaat atau akibat baik dari suatu tindakan bagi banyak orang.
Ø Utilitarianisme
sebagai Proses dan sebagai Standart Penilaian
a) Etika
utilitarianisme dipakai sebagai proses untuk mengambil sebuah keputusan,
kebijaksanaan, ataupun untuk bertindak. Dengan kata lain, etika utilitarianisme
dipakai sebagai prosedur untuk mengambil keputusan. Ia menjadi sebuah metode
untuk bisa mengambil keputusan yang tepat tentang tindakan atau kebijaksanaan
yang akan dilakukan.
b) Etika
utilitarianisme juga dipakai sebagai standar penilaian bai tindakan atau
kebijaksanaan yang telah dilakukan. Dalam hal ini, ketiga criteria di
atas lalu benar-benar dipakai sebagai criteria untuk menilai apakah suatu
tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan memang baik atau tidak. Yang
paling pokok adalah menilai tindakan atau kebijaksanaan yang telah terjadi
berdasarkan akibat atau konsekuensinya yaitu sejauh mana ia mendatangkan hasil
terbaik bagi banyak orang.
Ø Analisis
Keuntungan dan Kerugian
Pertama, keuntungan dan
kerugian (cost and benefits) yang
dianalisis jangan semata-mata dipusatkan pada keuntungan dan kerugian bagi
perusahaan, kendati benar bahwa ini sasaran akhir. Yang juga perlu
mendapat perhatian adalah keuntungan dan kerugian bagi banyak pihak lain yang
terkait dan berkepentingan, baik kelompok primer maupun sekunder. Jadi, dalam
analisis ini perlu juga diperhatikan bagaimana daan sejauh mana suatu
kebijaksanaan dan kegiatan bisnis suatu perusahaan membawa akibat yang
menguntungkan dan merugikan bagi kreditor, konsumen, pemosok, penyalur,
karyawan, masyarakat luas, dan seterusnya. Ini berarti etika utilitarianisme
sangat sejalan dengan apa yang telah kita bahas sebagai pendekatan stakeholder.
Kedua, seringkali terjadi bahwa
analisis keuntungan dan kerugian ditempatkan dalam kerangka uang (satuan yang
sangat mudah dikalkulasi). Yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah
bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya menyangkut aspek financial, melainkan
juga aspek-aspek moral; hak dan kepentingan konsimen, hak karyawan, kepuasan
konsumen, dsb. Jadi, dalam kerangka klasik etika utilitarianisme, manfaat harus
ditafsirkan secara luas dalam kerangka kesejahteraan, kebahagiaan, keamanan
sebanyak mungkin pihhak terkait yang berkepentingan.
Ketiga¸bagi bisnis yang baik, hal
yang juga mendapat perhatian dalam analisis keuntungan dan kerugian adalah
keuntungan dan kerugian dalam jangka panjang. Ini penting karena bias saja
dalam jangka pendek sebuah kebijaksanaan dan tindakan bisnis tertentu sangat
menguntungkan, tapi ternyata dalam jangka panjang merugikan atau paling kurang
tidak memungkinkan perusahaan itu bertahan lama. Karena itu, benefits yang menjadi
sasaran utama semua perusahaan adalah long
term net benefits.
Sehubungan dengan ketiga hal tersebut,
langkah konkret yang perlu dilakukan dalam membuat sebuah kebijaksanaan bisnis
adalah mengumpulkan dan mempertimbangkan alternative kebijaksanaan bisnis
sebanyak-banyaknya. Semua alternative kebijaksanaan dan kegiatan itu terutama
dipertimbangkan dan dinilai dalam kaitan dengan manfaat bagi kelompok-kelompok
terkait yang berkepentingan atau paling kurang, alternatif yang tidak merugikan
kepentingan semua kelompok terkait yang berkepentingan. Kedua, semua alternative
pilihan itu perlu dinilai berdasarkan keuntungan yang akan dihasilkannya dalam
kerangka luas menyangkut aspek-aspek moral. Ketiga, neraca keuntungan
dibandingkan dengan kerugian, dalam aspek itu, perlu dipertimbagkan dalam
kerangka jangka panjang. Kalau ini bias dilakukan, pada akhirnya ada
kemungkinan besar sekali bahwa kebijaksanaan atau kegiatan yang dilakukan suatu
perusahaan tidak hanya menguntungkan secara financial, melainkan juga baik dan
etis.
Ø Teori
etika utilitarianisme
Berasal dari bahasa
latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut
teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu
harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan.
Contoh Kasus Etika Utilitarianisme
PT.
UNILEVER INDONESIA
Sejak
didirikan pada 5 Desember 1933Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah
satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods &
Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup
brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy,
Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue
Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Tujuan
perusahaan tetap sama,
1.
dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
2.
membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun
orang lain.
3.
menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang
bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia.
4.
dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami
untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Bagi
Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan.
Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme,
keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada
perusahaan.
Sebagai
perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program
kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program
CSR termasuk antara lain kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), program
Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan
Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak
Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
Unilever
Indonesia Memiliki Visi :
Empat
pilar utama dari visi kami menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan
kemana tujuan kami dan bagaimana kami menuju ke arah sana. 1. Kami bekerja
untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
2.
Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
3.
Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari
yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
4.
Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan
membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan.
Kami
selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan
orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis
kami, meningkat pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global
seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan
dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami
dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.
3.2
Analisis Kasus
Jika
dilihat dari contoh kasus perusahaan yang telah menerapkan etika
ultilitarianisme atau CSR (Corporate Social Responsibility) pada PT. Unilever
Indonesia. PT. Unilever Indonesia telah menerapkan CSR pada:
a.
Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy),
b.
program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent),
c.
program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango)
d.
serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan
gizi (Blue Band).
Program-program yang dibuat
oleh PT. Unilever Indonesia sangat bermanfaat untuk masyarakat luas, seperti
contohnya pada program “cuci tangan dengan sabun (lifeboy)” dengan menerapkan
program ini pada keseharian maka masyarakat telah dengan sendirinya menjaga
kesehatan nya. Dengan mencuci tangan maka kuman-kuman penyakit akan hilang.
Berarti perusahaan ini tidak hanya mengambil keuntungan untuk perusahaannya
saja, tetapi juga perusahaan melakukan kepedulian terhadap sosial dan konsumen
atau masyarakat umum.
BAB
IV Kesimpulan Dan Saran
4.1
Kesimpulan
Dalam menjalankan bisnis
pada perusahaan jangan saja mementingkan kepentingan perusahaannya saja seperti
memperoleh laba yang banyak tanpa memikirkan sekitar, tetapi perusahaan harus
menerapkan CSR (Corporate Social Responsibility). Seperti yang diterapkan dalam
perusahaan PT. Unilever Indonesia dengan memiliki visi “Kami menjadi sumber
inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat
perbedaan besar bagi dunia”. Hal ini berarti perushaan telah melakukan
kepedulian terhadap sosial dan konsumen atau masyarakat umum. PT. Unilever
Indonesia bisa dijadikan salah satu contoh perusahaan yang telah menggunakan
etika utilitarianisme atau CSR.
4.2
Saran
Sarannya untuk PT. Unilever
Indonesia terus menerapkan CSR pada perusahaannya, munculkan program-program
yang baru lagi yang bermanfaat untuk masyarakat umum. Perusahaan yang belum
menerapkan CSR pada perusahaannya bisa melihat contoh yang telah di terapkan
pada PT. Unilever Indonesia. Etika ini sangat bermanfaat untuk perusahaan dan
juga masyarakat sekitarnya.
TUGAS SOFTSKILL
UTILITARIANISME

NAMA : Suhartadi Ramadhani
KELAS : 4EA10
NPM : 16210717
Langganan:
Postingan (Atom)